Monday, December 11, 2023



Lokomotif D301 24, sebuah lokomotif diesel hidraulik buatan pabrik Fried Krupp, Jerman, digunakan untuk menarik kereta wisata di Museum Kereta Api Ambarawa. Lokomotif ini, yang memiliki livery kuning-hijau, mulai beroperasi di Indonesia pada tahun 1962-1963. Awalnya ada 60 unit lokomotif D301 yang aktif di Indonesia, dan saat ini hanya 24 unit yang tersisa. D301 24, salah satu dari lokomotif ini, telah dipreservasi.

Lokomotif ini menggunakan mesin diesel sebagai sumber tenaga yang ditransfer ke roda melalui transmisi mekanis. Sebagai kepala kereta api yang menarik gerbong, lokomotif D301 merupakan bagian dari rangkaian kereta api dan biasanya terletak di bagian paling depan dari rangkaian tersebut.

Sebagai penghormatan, beberapa lokomotif D301 dijadikan monumen, termasuk D301 80 di Stasiun Surabaya Gubeng dan beberapa lainnya di Stasiun Yogyakarta. Lokomotif ini juga berperan sebagai penarik kereta wisata di Museum Kereta Api Ambarawa.

Lokomotif D301 digunakan untuk melangsir kereta penumpang dan barang, serta menyusun gerbong barang. Kelebihannya terletak pada optimalitasnya untuk berjalan di jalur rel ringan (tipe R25 atau R33), khususnya pada jalur cabang dengan jalur rel ringan. Didatangkan oleh Djawatan Kereta Api (DKA) sebanyak 80 unit pada tahun 1962, saat ini tersisa 29 unit yang masih beroperasi di berbagai lokasi seperti Dipo Tanah Abang, Bandung, Cirebon, Semarang Poncol, Cepu, Cilacap, Tegal, Madiun, dan Sidotopo.

Lokomotif D301 memiliki daya mesin sebesar 250 kW (340 hp) dan mampu mencapai kecepatan maksimum 80 km/h (22 m/s). Meskipun sering beroperasi pada kecepatan lebih rendah karena umumnya digunakan untuk dinasan langsir pada kecepatan rendah. Lokomotif ini juga menjadi monumen di beberapa stasiun, seperti D301 76 di Stasiun Solo Balapan dan D301 13 di Kabupaten Jember.

No comments:

Post a Comment